Tak heran, para orangtua sangat khawatir mengetahui peredaran game tersebut. Mereka menuduh Blighty Arts, selaku pengembang My Minx telah sengaja mengeksploitasi anak-anak demi mengeruk keuntungan. Tidak ada batasan umur bagi pemain My Minx, sehingga anak-anak mulai dari usia tujuh tahun bisa memainkannya. Jika pemain kehabisan uang virtual, mereka bisa mengisi ulang akun mereka dengan mengirimkan SMS seharga 1,50 poundsterling ke nomor hotline pengembang game atau menggunakan PayPal. Demikian keterangan yang dikutip dari Telegraph, Selasa (26/1/2010).
"Mendorong anak-anak untuk memberikan kondom dan pil pencegah kehamilan sama dengan mengajarkan hal buruk pada mereka," kata juru bicara para orangtua dari Parentkid Andy Hibberd.
"Selain itu, dengan memperjualbelikan anak-anak adopsi dari berbagai suku bangsa akan mengilhami anak-anak untuk meremehkan etika. Karena dalam game tersebut, semua dilakukan hanya untuk kesenangan. Semua hal yang ada dalam My Minx memuat pesan moral yang buruk dan meracuni pikiran anak-anak. Pencipta game hanya punya satu alasan dalam mengembangkan game tersebut, untuk mengeruk keuntungan," kecamnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Blighty Arts Christopher Evans bersikeras gamenya tidak berdampak buruk bagi anak-anak. Karena menurutnya, game tersebut hanyalah sebatas bentuk hiburan. Bagaimana pun, sejak diluncurkan sebelum Natal tahun baru, My Minx telah menarik sekira 20.000 pemain yang sebagian besar baru berusia tujuh tahun.
3 comments:
gambarnya lucu, hehhe
wah aneh2 aja nih :)
waaa...game jaman skrg smakin bikin ngeri aja!!!
Post a Comment